Februari 05, 2014


Malam ini saya berdiskusi dengan teman saya, mendiskusikan berbagai hal, dari agama, teroris, Osama bin Laden, Amerika, kode-kode Leonardo Da Vinci, dan masih banyak yang lainnya.

Namun yang akan saya bahas disini adalah diskusi kami tentang kode-kode dari Da Vinci (The Da Vinci Code). Diskusi ini didasarkan pada novel dan film best seller dengan judul yang sama, dan benar-benar menggugah iman.

Pertanyaan dari teman saya adalah, "Sebenarnya, apa itu kode-kode Da Vinci? bukankah itu hanya berisi ramalan-ramalan yang tak masuk akal?".

"Itu salah besar bro, Da Vinci code bukan berupa ramalan, itu berupa kode-kode untuk membuka tabir rahasia tentang sesuatu dalam agama Nasrani, suatu rahasia yang sangat besar! Kamu tidak pernah membaca novelnya atau melihat filmnya bukan?", balas saya.

The Da Vinci code merupakan sebuah novel dan film yang di tulis oleh Dan Brown dan terbit sekitar tahun 2005 lalu. Mengisahkan tentang rahasia holy grail (cawan suci) dalam agama Nasrani. Namun Sesungguhnya holy grail dalam rahasia Da Vinci bukanlah sebuah benda, melainkan seseorang.

Grail disini bukanlah merujuk pada cawan, melainkan sebuah metafora seorang perempuan. Dalam simbol-simbol kuno, bentuk cawan atau 'V', adalah simbol untuk seorang perempuan (yoni), sedangkan bentuk V terbalik atau '^' merupakan simbol laki-laki (lingga). Cawan disini merujuk pada sosok perempuan.

Siapakah Perempuan itu?

Perempuan itu adalah Maria Magdalena. Menurut pandangan agama Nasrani, Maria Magdalena merupakan seorang pelacur.

Namun menurut Da Vinci Code, Maria Magdalena merupakan istri dari Yesus Kristus. Pelekatan gelar “pelacur” terhadap Maria Magdalena tidak mempunyai dasar/ landasan pada Injil Kanonik, karena dari 4 Injil Kanonik hanya Injil Yohanes yang memberitakan tentang “Perempuan Yang Berzina” (Yohanes 8: 1-11), dan itupun sama sekali tidak menyebutkan Maria Magdalena sebagai perempuan yang berzina itu, melainkan penyebutannya adalah anonim.

Sedangkan menurut Da Vinci Code, pernyataan Maria Magdalena sebagai istri Yesus Kristus didasarkan pada analisa Brown terhadap lukisan-lukisan Da Vinci dan dokumen-dokumen lainnya (maaf saya lupa dokumen apa saja).

Leonardo Da Vinci merupakan seorang jenius dan pelukis hebat pada masanya, Dia banyak membuat lukisan-lukisan bertemakan Kristiani yang didalamnya disusupkan semacam rahasia dan kejanggalan-kejanggalan.

Salah satu lukisannya yang merujuk pada Maria Magdalena sebagai istri Yesus Kristus adalah lukisan yang berjudul The Last Supper 

The Last Supper by Leonardo Da Vinci
Lukisan Tersebut mengisahkan tentang Cawan Suci. Seharusnya hanya ada satu cawan (untuk Yesus) dalam kisahnya. Namun dalam lukisan Da Vinci semua orang tampak memiliki cawan tersebut. 

Sementara itu sosok disebelah kanan Yesus (tengah) tampak seperti seorang perempuan (seharusnya dalam kisah aslinya semuanya laki-laki) dia mengaitkan tangannya dengan anggun, rambutnya merah tergerai dengan anggun kedua pose tersebut merupakan ciri-ciri seorang wanita.

Selain itu warna bajunya-pun merupakan lawan dari warna baju yang dipakai Yesus Kristus, Merah dan Biru (keduanya memakai warna yang sama), seperti seorang kekasih. Dalam Da Vinci Code, Lukisan tersebut berkisah pada saat pertemuan terakhir Yesus dengan para muridnya.

Yesus mengatakan bahwa yang akan melanjutkan usahanya nanti adalah istrinya, Maria Magdalena. Namun beberapa orang diantara murid-muridnya menolak.


Dapat kita lihat orang disamping Maria Magdalena mengacungkan tangannya kelehernya seolah-olah sedang mengancamnya, serta sosok tangan memegang pisau (siapakah pemegangnya?).

Kenapa Maria Magdalena?



Sebagai Istri Yesus, dan kata-kata terakhir Yesus adalah supaya Maria melanjutkan memimpin ajarannya. Maria Magdalena mendapatkan ancaman besar oleh para penentangnya. dan hebatnya lagi, pada saat penyaliban Yesus, Maria Magdalena sedang hamil.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkannya maka Maria beserta paman Yesus (salah satu yang mendukung amanatnya) melarikan diri ke daratan Eropa (Dan Brown mengatakan mereka pergi ke Prancis).

Pelarian Maria ini mendapat perlindungan dari kelompok persaudaraan yang menamakan diri mereka Ksatria Templar (Knight of Templar).

Sampai Maria Magdalena meninggal, para Ksatria ini turun-temurun tetap melindungi jenazahnya dan tentunya keturunan dari Maria dan Yesus secara rahasia. Sebutan lain untuk Ksatria Templar ( Knights Templar ) ini adalah Biarawan Sion. Termasuk diantaranya adalah Leonardo Da Vinci.

Kenapa Harus Disembunyikan? Kenapa tidak membeberkan fakta yang ada?

Hal ini dikarenakan, seperti yang saya tulis tadi bahwa Maria menjadi pelarian dikarenakan ancaman dari para penentang amanat Yesus. Selain itu, setelah Yesus wafat (diambil dulu oleh Allah SWT, yang nantinya akan diturunkan lagi diakhir dunia nanti - dalam Islam).

Ajaran Nasrani ini semakin luas dan mengkhawatirkan raja pagan Romawi, Konstantin. Untuk menyelamatkan kekuasaanya akhirnya Konstantin membiarkan ajaran Nasrani masuk ke daerahnya.

Setelah 3 abad kematian Yesus, Konstantin beserta para petinggi gereja Vatikan mengadakan Perjanjian Nicea, dimana didalamnya termasuk penetapan hari-hari besar Nasrani, pembuatan ulang Injil perjanjian baru, dan ke ilahian Yesus Kristus.

Ke ilahian Yesus Kristus sebagai Tuhan ini dadasarkan pada hasil voting (jadi Injil yang sekarang beredar merupakan hasil campur tangan manusia, yang sudah mengalami penambahan dan pengurangan dari injil aslinya).

Setelah itu, Injil-Injil lama yang dibawa dan diajarkan Yesus Kristus dihanguskan,dibakar dan dibuang, serta para penganut injil lama yang tidak mau beralih ke injil baru dinyatakan sebagai kafir dan dibasmi.

Namun diantara para penganut Injil lama tersebut, ada yang berhasil selamat dan menyembunyikan Injil-Injil lama itu disuatu tempat (menurut beberapa pendapat ahli, disembunyikan di sekitar Laut Mati dan dikenal dengan nama Gulungan Laut Mati atau The Deadsea Scroll) serta kepada tangan-tangan para Templar.

Untuk mencegah para pengikut Maria Magdalena menyebarkan "Kebenaran", maka Gereja memutuskan untuk memboikot segala hal yang berbau perempuan suci.

Pemboikotan hal-hal yang berhubungan dengan perempuan suci ini pada saat itu berdampak pada di bantainya para wanita, para sarjana wanita, dan wanita-wanita yang dominan didoktrin sebaga penyihir (kita dapat melihat pada cerita-cerita penyihir, seringkali penyihir di identikan dengan perempuan).

Karena hal-hal tersebut, fakta dari Maria Magdalena tetap tersembunyi hingga sekarang. Kebetulannya adalah, Penambahan dan pengurangan dalam pembuatan Injil lama (injil asli oleh Yesus Kristus) ke Injil baru, dikisahkan dalam Al-quran yang ada 3 abad setelah perjanjian tersebut, yaitu pada surah Ali Imran ayat-ayat berikut ini : 3:69, 3:70, 3:71, 3:72, 3:73

Lalu apa yang terjadi jika kisah/ teori tersebut benar

Well, terlepas dari benar atau tidaknya teori dari Dan Brown tersebut. Kita boleh mempercayainya atau tidak, tergantung dari paham apa yang kita anut. Postingan ini tidak bermaksud untunk menyinggung suatu kepercayaan tertentu, saya hanya ingin menyampaikan balik tentang apa yang diteorikan oleh Dan brown dkk.

Jika anda tidak percaya akan teori ini, maka bacalah buku Cracking The Da Vinci Code, disitu isinya menyanggah segala teori yang ada dalam buku The Da Vinci code, dan tetap menebalkan iman anda sebagai penganut Nasrani.

Sesungguhnya kepercayaan itu adalah suatu keyakinan bagi kita, keyakinan untuk menjawab sesuatu yang berkecambuk dalam benak kita. Saya mempercayai Islam karena saya yakin apa yang ada didalamnya.

Anda mempercayai Nasrani karena anda yakin pada ajarannya bukan? Begitu juga jika anda percaya pada Buddha Gautama, Hindu, Confucius, Lao Tze, dll. Karena kita yakinlah maka kita percaya.

P.S Artikel ini dibuat BUKAN untuk tujuan offense pada salah satu pihak, melainkan hanya sebagai pengayaan, serta pengulasan ulang teori yang ada pada buku The Da Vinci Code oleh Dan Brown

Sumber foto feature: Kamalia Hasni

3 comments:

  1. oke gan, link banner agan jg sudah ada di blog saya, 100rb per bulan ya gan,hahaha,just joke ^^

    BalasHapus
  2. wew, keren..
    tapi saya tetap percaya pada injil dan kisah Yesus yang selama ini saya anut, pelajari dan tentunya saya percayai..

    BalasHapus
  3. Iya bro, Kepercayaan kita adalah jati diri kita, jadi tetap percayalah pada kepercayaan kita :-)

    BalasHapus