Januari 10, 2016


Waktu menunjukan pukul delapan malam ketika para bujangan ini gegap gempita sibuk sendiri menata peralatan camping yang harus dibawa. Rencananya kami bertujuh akan mengadakan camping bujangan di pantai Gunung Kidul yang nyaman, aman, dan tenteram. Setelah browsing sana-sini maka ketemulah tempat camping asyik di Gunung Kidul bernama Pantai Sundak. Selesai packing langsung meluncurlah kami dengan mobil sewaan seharga Rp. 250.000 untuk waktu sewa selama 24 jam. 


Perjalanan selama satu setengah jam berlangsung sangat fun dan santai karena disepanjang perjalan kami selalu bercanda, tertawa, dan bernyanyi bersama. Perjanjian kami sebelum berangkat adalah ME-NON-AKTIFKAN SEMUA GADGET kecuali satu untuk keperluan navigasi. Kenapa? karena ngga asik dong kalau fun camp malah sibuk sendiri dengan gadget masing-masing.

Pantai Sundak masih berada dideretan pantai-pantai selatan Gunung Kidul dengan koordinat google maps 8°08'49.1"S 110°36'28.8"E. Tepatnya disebelah timurnya Pantai Sadranan dan merupakan sebuah pantai berkarang. Sesampainya di area pantai tak nampak satu pengunjung pun yang mendirikan tenda disitu padahal ini adalah malam minggu. Hanya ada beberapa pasang muda-mudi yang nampaknya terganggu dengan kedatangan kami. Maaf lho mas mbak kalau kita mengganggu quality time kalian. Kan jadi kentang, hehehe

Letaknya yang berada di pinggir jalan membuatnya tidak repot. Lokasi camping juga berada tepat disebelah mobil, sekalian ngejaga mobil biar aman. Kan ga lucu kalau bangun tidur mobil sewaannya raib. Sebenernya bisa saja sih tidur di mobil atau sekedar gelar tiker, tapi biar lebih greget jadi kami pasang tenda. Singkat cerita, sekitar jam 11 malam tenda sudah berdiri dan api unggun telah berkobar. Kami keluarkan ayam yang sebelumnya kami rebus dulu dari rumah dan diberi bumbu kuning. It's bakar-bakar time!

Setelah sesi bebakaran, berikutnya adalah sesi ngopi sambil cerita seram. Kami bertujuh bergantian menceritakan cerita seram yang ujungnya malah jadi cerita humor dan cerita "malam". Suasana malam itu sungguh mendukung untuk mewujudkan camping asoy ini. Langit berbintang dengan milkyway yang samar-samar terlihat. Angin malam yang syahdu menerpa tubuh kami dan menggoyang-goyangkan bayangan dari api unggun. Yang terpenting untuk mewujudkan camping yang seru adalah suasana keakraban bersama teman kita.


Suara berisik dari luar tenda bertambah keras, saya terbangun dan membuka tenda. Diluar, matahari sudah agak naik, dan disekeliling tenda kami sudah ada beberapa orang wisatawan yang ikut menikmati keindahan Pantai Sundak di pagi hari. Saya menghirup nafas dalam-dalam dan membatin "ini baru yang namanya hidup". Bayangkan, bangun tidur langsung disuguhi pemandangan pantai berpasir putih dengan air laut yang biru dibawah pohon kelapa yang melambai-lambai. Aiih saya jadi semakin bersemangat jadi travel writer.


Air laut sedang surut, saya melihat para pencari hewan-hewan laut dan juga rumput laut sedang beraksi. Mereka dengan semangatnya mencari nafkah dari laut ini sedangkan kami hanya bersenang-senang di laut yang sama. Ironis memang, namun begitulah kehidupan, saling melengkapi. Penduduk sekitar juga semakin meningkat kondisi ekonominya dengan semakin banyaknya wisatawan yang berkunjung. Mereka yang pagi ini mencari hewan dan rumput laut juga mungkin semakin bertambah penghasilannya, karena permintaan dari pengumpul pasti bertambah untuk memenuhi permintaan wisatawan akan oleh-oleh makanan khas Pantai Gunung Kidul. 

Pagi itu kami lalui dengan berenang-renang asik, bermain pasir, dan susur pantai. Semakin siang air laut semakin bertambah tinggi. Matahari juga semakin bertambah terik. Tepat pukul sebelas siang kami cabut pulang ke Yogyakarta tercinta dengan pemandangan di sepanjang jalan dari arah berlawanan adalah kemacetan panjang bus-bus dan mobil pribadi.

3 comments:

  1. Wah keren mas, besok ane coba camping disitu dah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus