Maret 25, 2014


Gunung Prau terletak di Pegunungan Dieng, tepatnya di Desa Patak Banteng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Kalau kita mau ke Dieng dari arah Wonosobo, nanti di kiri jalan sebelum sampai di Dieng akan ada basecamp pendakian Gunung Prau Patak banteng yang terletak tepat di bawah kaki Gunung Prau disebelah masjid yang saya lupa namanya.

Di Gunung Prau ini selain mendaki, saya bersama teman-teman infogunung Jogja juga melakukan kegiatan tanam pohon di sabana Gunung Prau. 

Baca Juga Pendakian Gunung Merapi, Sindoro, dan Lawu

Untuk simaksi / ijin pendakian cukup membayar Rp. 5.000. Mas-mas penjaga basecamp sangat ramah dan asik buat ngobrol. Di basecamp ada warung kelontong, warung makan, dan mas-mas basecampnya juga jualan alat-alat outdoor import loh.

Semacam The North Face, Columbia, Mountain Hardware, Mammuth, dll , tapi kondisi bekas, alias awug-awug. Jangan heran kalau masyarakat disekitar basecamp memakai jaket gunung yang lebih branded dari pada yang kita pakai.


Mulai Pendakian

Pendakian saya diawali dengan menyeberang jalan besar, dan, seperti biasa melewati rumah-rumah penduduk. Setelah rumah penduduk, jalan mulai menanjak melewati ladang-ladang penduduk.

Tiga puluh menit jalanan cukup landai, tapi menit-menit berikutnya tantangannya dimulai. 
Perlahan tapi pasti, saya merangkak pelan menyusuri lereng gunung yang ditumbuhi pepohonan pinus dengan kemiringan minimal lima puluh derajat. Meter demi meter kulalui sampai menemukan undakan berbatu yang amat curam.


Nah, kalau sudah menemukan undakan berbatu yang curam ini, artinya kita hampir sampai. Pendakian normal biasanya memakan waktu 3 - 4 jam perjalanan, kalau kita selow banget bisa sampai 6 jam.

Penanaman pohon oleh infogunung jogja di jalur Gunung Prau
Setelah rintangan terakhir ini, jalan kembali landai dan rata. Semak belukar harus kami sibak satu persatu sampai akhirnya padang rumput yang amat luas terbentang di hadapan kami. 

Puncak Gunung Prau.

Tidak ada pohon di sabana Gunung Prau, kecuali beberapa pohon beringin-beringinan yang terdapat di salah satu sudut sabana.

Bunga-bunga rumput berwarna kuning tersebar merata diseluruh padang. Beberapa nasib bunga-bunga kecil ini tragis terinjak oleh sepatu para pendaki.

Suasana camp di Gunung Prau yang mendadak jadi seperti warung kopi
Kalau di gunung lain biasanya kita akan bingung mau masa tenda dimana, tapi kalau di Gunung Prau hal itu tidak berlaku. Kita bisa pasang tenda sambil jungkir balik!

Ada satu hal yang perlu diwaspadai, usahakan dirikan tenda pada bagian yang rendah, karena jika hujan, petir bisa menyambar sewaktu-waktu. 

Bekas pohon yang tersambar petir di Gunung Prau
Puncak Gunung Perahu ya bukit teletubies itu sendiri. Gunung ini lumayan bagus untuk melihat sunrise. Saat sunrise, gunung ini akan menawarkan pemandangan berupa perbukitan dan gunung-gunung di sekitarnya, juga dataran wonosobo di sekelilingnya yang di balut oleh rangkaian awan-awan tipis dan semburat merah mentari pagi.

Gunung Prau juga bisa di naiki dengan sepeda motor trail lewat jalur Dieng
Tidak ada banyak kayu kering di atas, jadi kalau mau bikin api unggun sebaiknya kumpulkan selama perjalanan dari bawah. Karena padangnya begitu luas, hati-hatilah dengan banyaknya 'ranjau' kotoran manusia dimana-mana, dengan tetap mengikuti jalur tanahnya.

Untuk mengeksplorasi padang rumput ini saya sarankan jangan sendirian dan buatlah jejak penanda, karena luasnya, padang ini sebenarnya cukup menyesatkan.

Masyarakat sekitar juga masih percaya bahwa masih ada harimau jawa yang berkeliaran di gunung ini, so watch out!

Mendaki gunung itu menambah saudara

Post a Comment: