Maret 02, 2014


Backpacker dalam kamus besar bahasa inggris berarti "a hiker who wears a backpack". Namun semakin kedepan definisi tersebut semakin bertambah luas, tidak hanya difungsikan untuk "a hiker" saja, tapi juga untuk wisatawan, traveler, eksplorer yang melakukan kunjungan wisatanya dengan menggunakan ransel besar/backpack dengan tujuan supaya mudah dalam mobilitasnya.

Logikanya adalah, penggunaan backpack berarti si pengguna mempunyai mobilitas yang tinggi dalam setiap kunjungannya.

Nah, mobilitas yang tinggi berarti si backpacker selalu berpindah-pindah tempat, tidak hanya pada satu tempat saja. Mungkin karena selalu naik transportasi umum, kemudian karena barang bawaannya juga banyak. 

Jadi kesimpulannya adalah Backpacker merupakan seseorang yang bepergian ke suatu tempat dengan tujuan tertentu dengan budget yang minim, serta perbekalan yang seadanya yang dapat digunakan untuk menunjang kehidupannya.

Definisi Backpacker


Backpacker adalah istilah yang secara historis telah digunakan untuk menunjukkan suatu bentuk perjalanan nasional/internasional independen yang murah. 

Faktor-faktor yang secara garis besar membedakan backpacker dengan bentuk pariwisata lainnya ada pada beberapa hal berikut: penggunaan angkutan umum sebagai sarana perjalanan, preferensi penginapan yang murah atau bahkan sampai tinggal di rumah-rumah penduduk, perjalanan yang dihabiskan memakan banyak waktu, penggunaan ransel.

Definisi backpacker telah berevolusi. Penelitian terakhir mengemukakan bahwa backpacker merupakan kegiatan oleh  sekelompok orang dengan beragam alasan dan tujuan yang melekat pada pengalaman perjalanan yang mereka lakukan.

Mereka juga ditampilkan sebagai sebuah komitmen bersama untuk suatu bentuk perjalanan yang non-institusional, yang pusat identifikasi diri mereka adalah sebagai backpackers. 

Backpacker sebagai gaya hidup dan sebagai sebuah bisnis telah berkembang cukup pesat dalam era tahun 2000-an.

Perkembangan tersebut dapat terlihat dari banyaknya maskapai penerbangan bertarif rendah, hotel atau akomodasi dengan biaya yang murah di banyak bagian dunia, dan berbagai bentuk komunikasi digital, kemudian juga dalam membuat perencanaan dan pelaksanaan perjalanan Backpacking jangka panjang lebih mudah dibandingkan sebelumnya.

Sejarah Backpacker


Backpacker di Asia Tenggara pada tahun 70an (sumber: southeastasiabackpacker.com)
Meskipun tidak ada jawaban pasti mengenai dari mana tepatnya asal backpacker ini, namun akar-akarnya dapat dilacak, setidaknya sebagian

Sekarang mari kita lihat kembali ke jalur Hippie tahun 1960-an, dan '70 yang mengikuti bagian-bagian dari Jalan Sutera tua. Bahkan, beberapa Backpackers saat ini mulai menghidupkan kembali jalur hippie tersebut (jalur sutra kuno), meskipun dengan cara yang lebih nyaman, dengan tujuan mengkampanyekan gerakan "Go Green". 

Perjalanan backpacking oleh para hippie dengan "Hippie Trailnya" sejak tahun 1980an sudah mengalami ke-vakumannya dikarenakan kerusuhan-kerusuhan yang terjadi di Afghanistan, Irak dan Iran yang terus berlangsung sampai sekarang, karena itu jalur backpacking sekarang ini telah diperluas ke sebagian besar wilayah di dunia.


Dalam beberapa tahun terakhir, peningkatan jumlah maskapai penerbangan dengan biaya rendah telah memberikan kontribusi dalam ekspansi jalur para backpacker ini.

Pada saat ini, "Hippie Trail" baru hampir meliputi wilayah-wilayah di Afrika Utara, di tempat-tempat seperti Maroko dan Tunisia, dan juga tujuan lainnya yang bisa dicapai oleh penerbangan murah.


Jalur 'Hippie Trail' yang legendaris.
Perubahan teknologi dan perbaikan situasi di setiap negara juga memberikan kontribusi terhadap perubahan gaya Backpacking.

Backpacker tradisional tidak bepergian dengan peralatan elektronik mahal seperti komputer laptop, kamera digital dan PDA karena kekhawatiran terhadap pencurian, kerusakan, dan biaya bagasi tambahan. 

Keinginan untuk dapat menjelajah selalu bertambah, ditambah lagi dengan peralatan-peralatan elektronik yang semakin ringan untuk dibawa.

Hal ini memunculkan adanya trend flashpacking, yang telah mengalami evolusi terus menerus dalam beberapa tahun terakhir. 

Pemahaman


Yang paling penting dalam kegiatan seorang backpacker adalah rasa "keaslian" atau the smell of origin. Backpacking tidak hanya sekedar liburan semata, namun juga sebuah pembelajaran. 

Backpackers selalu ingin merasakan pengalaman yang dialaminya sendiri, merasakan suka-dukanya sendiri dalam perjalanannya, tidak seperti paket-paket tur yang di berikan oleh para agen perjalanan belakang ini yang apa-apanya sudah diatur semua. 


Hal ini telah menstigmenkan bahwa backpacker itu anti-turis. Ada juga semacam perasaan mengendap-endap dan menyaksikan sendiri seperti apa kehidupan warga lokal ditempat destinasinya.


Jenis Backpacker


Backpacker terbagi lagi menjadi beberapa kategori tergantung dengan caranya melakukan peralanan.

1. Flashpacker

Flashpacker alias backpacker berduit (foto siteminder.com)
Flashpacker adalah kata baru yang digunakan untuk merujuk ke pada backpacker yang sedikit lebih makmur dalam hal finansialnya. Sedangkan Backpacking secara tradisional dikaitkan dengan anggaran dan tujuan perjalanan yang relatif murah.

Flashpacking di definisikan hanya sebagai Backpacking dengan anggaran yang lebih besar.


Perbedaan flashpacker dengan backpacker :


Flashpacker adalah kaum penggemar jalan-jalan yang memposisikan diri di tengah-tengah dua ekstrem, yakni Backpacker dan Turis.

Perbedaan antara Flashpacker dengan Turis : Turis adalah kaum penggemar jalan-jalan yang tidak mau repot-repot mengurus tetek bengek perjalanannya dan menyerahkan semuanya kepada biro perjalanan dengan konsekuensi harus terikat jadwal dan agenda tur yang kaku.


Flashpacker lebih memilih untuk merencanakan jadwal dan agenda perjalanannya serta mengurus sendiri semua kebutuhan perjalanannya supaya dapat mendalami dan memahami suatu destinasi dengan lebih baik dan dalam waktu perjalanan yang lebih fleksibel.

Perbedaan antara Flashpacker dengan Backpacker : Backpacker adalah kaum penggemar jalan-jalan yang mencintai kebebasan waktu tetapi sangat berorientasi kepada anggaran (budget oriented). 


Flashpacker juga mencintai kebebasan waktu tetapi lebih berorientasi kepada pengalaman (experience oriented) serta lebih menghargai kemudahan dan kenyamanan (convenience & comfort) sehingga lebih fleksibel dan moderat dalam hal pengaturan anggaran.

Sebagai kaum penggemar jalan-jalan yang berorientasi kepada pengalaman (experience oriented), maka biasanya Flashpacker bersikap sangat time conscious atau berusaha bijaksana dalam memanfaatkan waktu perjalanannya supaya tidak terbuang percuma untuk hal-hal yang tidak sejalan dengan tujuan perjalanan atau pengalaman yang hendak didapatkan, sekalipun berarti harus mengeluarkan dana ekstra.

2. Gap-packer


'Gap-packer' adalah kata baru yang digunakan biasanya untuk merujuk kepada orang-orang yang backpacking ke beberapa negara dalam waktu singkat. Biasanya pada tahun kesenjangan antara sekolah dan universitas, atau antara universitas dan pekerjaan pertama mereka. Bisa disebut juga part time backpacker.

3. Megaloping


Megaloping adalah kata baru untuk menyebut Backpacking yang hanya menggunakan angkutan umum.

Tidak usah pusing karena memikirkan berbagai definisi diatas. Lebih baik segera kemasi barangmu, angkat ranselmu dan pergilah menjelajah!



Sumber gambar feature: abodebooking.com

1 comments:

  1. maaf ini ada sumbernya tidak?
    bisa untuk mencantumkan sumbernya darimana ??

    BalasHapus