Maret 25, 2015


Siang itu, matahari di atas kepalaku bersinar dengan sangat sombong dan angkuh. Panasnya sungguh membuatku  gerah, tapi tidak lebih gerah dari gerahnya masyarakat terhadap para wakilnya.

Es Buah di seberang rumah Pak Camat memanggil-manggil namaku. Udara di Nusa Tengggara Timur memang sangat panas, hal ini dikarenakan letak dan kondisi geografisnya membuat angin yang bertiup di daratan NTT adalah angin panas.

Baca cerita sebelumnya disini

Sekarang saya berada di Kecamatan Loura, Sumba Barat Daya. Kecamatan yang akhir-akhir ini baru saja mekar, dan sedikit membuat saya bingung.


Hari ini tujuan saya adalah pergi ke pantai, menyejukkan pikiran dari penatnya kerjaan editing quesioner yang begitu banyak.

Salah satu cara berwisata gratis adalah dengan mengikuti beberapa proyek survey seperti yang aku lakukan ini, sudah gratis, dibayar pula.



Bersama empat orang teman, Nike, Siska, dan Hendi, kami memacu motor sewaan menuju salah satu pantai yang tempatnya tidak jauh dari rumah responden kami, yakni di desa Kawona, tidak jauh dari kantor Bupati Sumba Barat Daya, di jalan raya Kota-Kodi. 

Pantai tersebut belum ada namanya jadi kami namakan pantai tersebut dengan nama Pantai Kawona, sesuai nama Desa dimana pantai tersebut berada. Saya kira desa ini masih masuk kecamatan Loura atau Kecamatan Tambolaka, namun ternyata ini masuk Kecamatan Wewewa Barat, yang notabene seluruh desanya berada di daerah pegunungan, ini malah nyempil disini.




Jalanan menuju pantai tidak begitu jauh namun lumayan memacu adrenalin. Kami harus melewati jalan-jalan pengerasan yang berbatu dengan karang-karang tajam. Butuh keahlian khusus meliuk-liukan motor disini. Kami parkirkan motor sembarangan di tepi jalan, karena memang tidak ada tempat parkir disini. 

Ahh, angin pantai yang sejuk sekaligus panas menerpa wajahku bersama butiran-butiran pasir pantai yang seperti scrub ini. Pasir pantainya benar-benar putih, diselingi oleh sebaran rumput laut yang membuatnya seperti sebuah oase ditengah padang pasir.



Tidak ada pengunjung lain disini selain kami berempat dan empat nelayan lainnya yang menatap kami penuh penasaran. Mungkin mereka berpikir "itu orang-orang ga ada kerjaan kali ya?", memang. 

Di seberang pantai terlihat pelabuhan yang tidak terlalu sibuk, beberapa kali kapal-kapal kecil tampak lalu lalang dengan suara motornya yang begitu berisik.


Pantai ini recommended banget untuk kalian yang ingin menyepi, bermeditasi, dan meningkatkan level cakkra kalian, haha.



3 comments:

  1. keren sekali pantainya ...
    belum pernah ke Sumba, tapi setidaknya saya jadi tahu betapa indahnya wisata alam ini.
    Happy Travelling ^^b

    BalasHapus
  2. ada yang lebih keren lagi sebenernya, ah kerenan kamu mbak, dah ke raja ampat je, hehehe, happy traveling juga ^^b

    BalasHapus
  3. Bisakah atau adakah teman2 yg dapat memberikan google map untuk letak pantai Kawona Sumba?? Trims,,,

    BalasHapus