Juli 08, 2018


Blog, sebelum tahun 2010 merupakan sesuatu yang keren abis. Pikiran saya waktu itu orang yang punya blog (dan aktif mengisinya) pasti lah orang keren. 

Pertama kali bikin blog pas tahun 2008 saat pertama masuk kuliah, blognya random banget, isinya curhatan-curhatan dibumbui lelucon yang garing karena waktu itu saya kepengin seperti Raditya Dika dengan blognya  yang dulu bernama kambingjantan

Waktu itu belum banyak bersliweran blog-blog travel macam sekarang ini karena jaman dulu kan belum ada sosmed, jadi untuk pamer foto traveling masih agak susah sehingga peminat traveling masih sedikit. Banyak traveler dadakan jaman sekarang itu ya karena sosmed. 

Blog saya dulu bertemakan traveling dan penginnya sih jadi travel blog profesional. Tapi berhubung saya jarang traveling akhirnya saya ubah jadi blog yang lebih bisa menampung beragam tulisan, jadilah abesagara.com.


Motivasi saya untuk ngeblog sebenarnya ya biar eksis, biar diakui oleh orang bahwa saya adalah apa yang saya tulis di blog. Yah, semacam pencitraan.

Tapi sekarang di era sosmed seperti ini kita tidak harus punya blog untuk bisa diakui orang.

Nah, inilah salah satu yang membuat saya jadi jarang menulis blog, karena saya bisa update pemikiran lewat status, dan pamer foto juga lewat status baik di facebook, instagram, atau twitter.

Intinya buat saya pribadi sosmed tidak hanya mengganggu aktivitas sehari-hari tapi juga benar-benar mengganggu proses ngeblog. 

Hal lain yang membuat saya sangat jarang menulis di blog adalah tidak adanya bahan untuk ditulis.

Sebenarnya banyak sekali tema tulisan yang berserakan di dunia ini tapi kemarin waktu blog saya masih bertema traveling, saya ingin memfokuskan diri pada postingan-postingan tentang kegiatan traveling yang saya lakukan. 

Namun, apa daya, sebagai seorang yang minim penghasilan, saya jarang sekali melakukan traveling seperti teman-teman blogger lainnya. Ketika melihat tulisan-tulisan mereka, saya selalu merasa minder.

Disitulah blog saya stagnan, tidak ada update sama sekali dan lama-lama tenggelam jauh ke dasar pagerank google, bahkan mungkin malah masuk ke deepweb, hahaha. 

Disinilah saya menyadari bahwa yang membuat saya jarang menulis adalah ketiadaan tema tulisan karena mengkhususkan bahwa blog saya adalah blog travel.

Sebenarnya sangat dianjurkan untuk sebuah blog mengkhususkan isi blog pada kategori tertentu, atau biasa disebut sebagai blog niche.

Tetapi alangkah baiknya sebelum mengkhususkan diri, kita harus mampu membuat komitmen bahwa kita bakal mampu membuat konten yang sesuai dengan niche blog secara kontinyu. Inilah yang kemarin belum mampu saya lakukan.

Akhirnya saya memutuskan untuk mengganti nama blog menjadi abesagara.com . Tidak lagi mengkhususkan diri sebagi sebuah travel blog tapi lebih kepada jurnal tentang minat pribadi.

Kembali lagi seperti jaman dulu, minus kalimat-kalimat alay. Tapi tenang saja, saya masih akan terus update pengalaman traveling saya di blog ini, hanya saja tidak semuanya tentang traveling.

Nah begitulah curhatan saya di hari ini, sebagai postingan pertama yang mengawali diluncurkannya nama domain yang baru, www.abesagara.com.

Semoga ini adalah terakhir kalinya saya menulis mengenai kenapa saya jarang posting 😋. Selamat membaca! 

2 comments:

  1. sebenarnya dari sebuah perjalanan bisa menjadi banyak tulisan tergantung mau mengambil dari sudut pandang mana. memang sih kalau travel blog ya harus tetap ke luar mencari materi tulisan beda dengan blog campur2 tapi makin ke sini, aku juga nulis tentang misal makan pecel di kampung sebelah, itu juga cerita traveling juga kan ya? hahahahah #alesan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, bener banget mas, tapi aku jadi merasa lebih lega sih dengan mengganti blog ini jadi general blog. Jadi merasa tidak ada sekat di antara kita, lebih banyak yang bisa aku tuangkan dalam tulisan.

      Hapus