Mei 19, 2017


Hei! Apakah kalian tahu kalau tanggal 19 Mei adalah sebuah hari berbahagia untuk teman-teman kita di luar sana? 19 Mei adalah World Endangered Species Day! Hari yang dikhususkan untuk teman-teman lucu kita yang mungkin jika kita tidak ikut turun tangan maka suatu saat nanti anak-cucu kita tidak bisa melihat mereka lagi.


Sedih bukan? Saya selalu penasaran dengan yang namanya burung dodo, mereka punah pada abad ke 16, sekarang, saya hanya bisa melihatnya melalui gambar dan film-film fiksi saja.


Menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN), hari ini sekitar 3000 spesies satwa langka terancam punah bila dibiarkan tanpa campur tangan konservasi dari manusia. 
Untuk mencegahnya, sangat dibutuhkan bantuan dari kita yang harusnya peduli dengan nasib mereka.

Percayalah, manusia tidak seegois itu untuk tak peduli pada keberlangsungan hidup satwa terancam punah, bukan?


Untuk memperingatinya, Wildlife Reserves Singapore (WRS) yang menaungi mayoritas kebun binatang dan suaka margasatwa di Singapore mengadakan sebuah event khusus di beberapa kebun binatang mereka seperti Jurong Bird Park, Night Safari, River Safari, dan Singapore Zoo.

Kalian yang mengunjungi Singapore pada bulan ini dapat ikut berkontribusi dalam melindungi satwa-satwa yang terancam punah dengan ikut terjun pada beberapa projek mereka.

Semua orang dari yang muda sampai yang tua bisa mengikuti program kampanye perlindungan satwa dari WRS. Kalian yang mengunjungi salah satu dari ke-empat kebun binatang diatas dapat mengikuti program pembelajaran dan konservasi melalui metode learning by experiences yang dipandu oleh ahli konservasi Singapura.


Dengan mengikuti program tersebut diharapkan kita dapat mengaplikasikannya kepada satwa-satwa di sekitar kita.

Wildlife Reserves Singapore saat ini tengah melindungi dan mengkonservasi 210 spesies hewan terancam punah.

Jadi bila kalian saat ini sedang mengunjungi Singapore atau ada rencana akan mengunjungi Singapore, maka sempatkanlah berkunjung ke empat destinasi tersebut.


Selain menyenangkan, kita juga bisa ikut membantu hewan-hewan langka dari kepunahan dan sekaligus mendapatkan pembelajaran berguna tentang konservasi. 

Namun, jika kalian tidak sempat mengunjungi Singapore dalam waktu dekat ini tapi ingin ikut berkontribusi dalam melindungi satwa langka dari kepunahan, kalian bisa memvoting hewan favorit kalian agar diberikan dana bantuan tambahan oleh sponsor. Setiap voting yang diberikan kepada hewan favorit kalian maka kalian sudah memberi bantuan sebesar 20 sen Singapura. Kalian bisa voting disini.

Dibawah ini merupakan program konservasi utama yang di support oleh WRS. Upaya konservasi ini menggunakan dana dari sponsor, dan tentu saja pendapatan dari tiket masuk, makanan, minuman, dan suvenir dari pengunjung kebun binatang mereka.

Konservasi Panda Raksasa (Chinese Giant Panda)

Photo : Wildlife Reserves Singapore
Dua panda imut bernama Kai Kai dan Jia Jia, mereka datang ke Singapura pada tahun 2012 sebagai pinjaman oleh Pemerintah China supaya WRS melakukan upaya konservasi terhadap mereka berdua selama 10 tahun. 

Program utama konservasi panda antar dua negara ini adalah Panda Breeding Programme atau program supaya Kai dan Jia punya anak yang lucu-lucu dan imut. Program ini tidak hanya dilakukan oleh WRS, tapi juga oleh konservasi satwa seluruh dunia, hasilnya? populasi panda raksasa pun meningkat dan semakin menghindarkan hewan lucu ini dari kepunahan.

Perlindungan Berkelanjutan Pada Burung Kakaktua Filipina

Photo: Katala Foundation Inc.
Upaya konservasi tidak melulu untuk hewan mamalia saja, namun juga untuk unggas berekor merah dari Filipina ini.

Habitatnya yang semakin sempit karena hutan-hutan dibabat, ditambah dengan penangkapan besar-besaran sebagai burung hias dalam sangkar menjadikan Kakaktua Filipina ini tinggal sekitar 1000 ekor pada habitat asalnya. 

Bersama dengan Katala Foundation Inc, Jurong Bird Park, sebuah taman marga satwa khusus burung bertugas untuk melindungi burung-burung langka dari kepunahan, termasuk burung asli Filipina ini. Program utamanya adalah untuk mengedukasi masyarakat supaya lebih peduli dengan burung ini.

Secara berkala, pihak margasatwa akan mendatangi masyarakat di sekitar habitat burung ini dan mengedukasi mereka akan pentingnya konservasi burung Kakaktua Filipina ini.

Di Jurong Bird Park, Kakaktua Filipina bisa dijumpai di komplek 'parrot paradise exhibit'.

Gajah Sumatera Milik Kita Semua

Photo : Wildlife Reserves Singapore
Kebakaran hutan, pembabatan lahan, dan perburuan liar membuat populasi gajah sumatera menurun drastis. Walaupun sudah dilindungi oleh pemerintah dengan membuat sebuah taman nasional sebagai habitatnya, perburuan gajah sumatera masih terus berlangsung.

Populasinya sekarang di alam liar hanya sekitar 2000 ekor saja. Taman Nasional Way Kambas hanya menanungi sekitar 10% dari total populasi gajah sumatera. Banyak kita lihat berita-berita tentang konflik antara masyarakat dengan gajah-gajah Sumatera.

WRS berupaya untuk mengatasi konflik antar masyarakat dengan gajah dengan program ERU (Elephant Response Unit's). ERU bertugas untuk menggiring gajah yang keluar ke area penduduk supaya kembali ke hutan lindung tempat asalnya dan mencegah mereka masuk lagi ke area penduduk.

Tugas ini tidaklah mudah karena pada area yang luas, gajah sewaktu-waktu bisa saja keluar dan masuk ke area pemukiman penduduk.

Menyelamatkan Orangutan, Primata Yang Selalu Ceria

Photo : Wildlife Reserves Singapore
Singapore Zoo melindungi 40 jenis primata, dan yang menjadi favorit pengunjung adalah Ah Meng, Orangutan yang selalu ceria dan seakan menjadi sahabat setiap pengunjung Singapore Zoo.

Sedihnya, Ah Meng yang berusia 6 tahun ini masuk dalam 25 primata langka dan rawan punah di dunia. 

Siapa sih yang tidak pernah melihat orangutan? Primata yang cerdas dan suka minta kacang kepada pengunjung kebun binatang ini terancam punah. Apalagi kalau bukan karena ulah manusia yang membabat habis 'rumah' mereka dan bahkan membunuh mereka secara sadis hanya karena mereka merusak kebun masyarakat.

Sebagai bagian dari upaya untuk melindungi orangutan dari kepunahan, WRS mendukung sebuah program bernama Human Orangutan Conflict Response Unit (HOCRU). Program ini berusaha memfasilitasi kepentingan antara masyarakat dan orangutan.

masyarakat yang tinggal dekat dengan habitat orang utan akan mendapatkan pelatihan dari tim konservasi tentang bagaimana melindungi tanaman mereka dari orangutan secara manusiawi

TENTANG WILDLIFE RESRVES SINGAPORE

Wildlife Reserves Singapore (WRS) merupaka perusahaan induk yang menaungi Jurong Bird Park, Sngapore Night Safari, River Safari, dan Singapore Zoo.

WRS mendedikasikan diri sebagai perusahaan yang menawarkan atraksi kelas dunia yang mementingkan upaya konservasi dan riset sembari memberi edukasi kepada pengunjung tentang hewan dan habitatnya. 

Sebagai organisasi mandiri, WRS juga bekerjasama dengan banyak partner, organisasi, dan institusi yang bertujuan untuk melindungi keanekaragaman hayati lokal maupun global.

Setiap tahunnya, taman margasatwa WRS seperti Jurong Bird Park dikunjungi sekitar 800.000 pengunjung, Night safari 1,1 juta,  River safari 1 juta, dan Singapore Zoo 1,7 juta pengunjung. Atraksi terbaru WRS adalah River Savari yang baru dibuka tahun 2014 kemarin.

Informasi lainnya bisa langsung kalian lihat di hwww.wrs.com.sg

Post a Comment: